IHSG Anjlok 1% di Akhir Perdagangan Seiring Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

308

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba anjlok 1% menjelang akhir perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025). Indeks turun 83,92 poin ke level 8.042,64 per pukul 15.39 WIB.

Berdasarkan pengamatan ada 469 saham turun, 251 naik, dan 237 tidak bergerak.

Nilai transaksi mencapai Rp 21,54 triliun. Sebanyak 45,54 miliar saham berpindah tangan dalam 2,43 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun susut menjadi Rp 14.762 triliun.

IHSG mengalami koreksi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Perlu diketahui, nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025).

Merujuk data Refinitiv, mata uang rupiah terdepresiasi hingga 0,39% atau naik ke level Rp16.735/US$. Ini sekaligus menjadikan pelemahan rupiah dalam enam hari beruntun.

Selama perdagangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh level Rp16.755/US$, sebelum pelemahannya sedikit membaik hingga akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau menguat 0,01% di level 97,880. Setelah pada perdagangan kemarin, Rabu (24/9/2025) DXY menguat kencang ke level 97,873 atau naik 0,63%.

Pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh pengaruh sentimen dalam maupun luar negeri. Dimulai dari menguatnya indeks dolar AS hingga keluarnya modal asing dari Tanah Air dalam beberapa waktu belakangan.

Indeks dolar AS memang tengah dalam tren penguatan, sejak pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pekan lalu. Beliau menyampaikan nada hati-hati mengenai prospek pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Penguatan indeks dolar terjadi karena pasar mengartikan pernyataan Powell sebagai sinyal bahwa The Fed belum akan terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter. Powell menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara menurunkan inflasi yang masih relatif tinggi dengan risiko pelemahan pasar tenaga kerja.

Menurut Analis Vibiz Research Center, pelemahan rupiah tidak lepas dari derasnya arus keluar modal asing. Serta kondisi pasar keuangan domestik yang kurang kondusif. IHSG masih berfluktuatif cenderung ada di zona merah

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting