(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup naik pada akhir pekan hari Jumat, terbantu pelemahan dolar AS.
Harga emas spot ditutup naik 0,28% pada $3.759,94 per ons.
Harga emas berjangka kontrak Desember ditutup naik 1% pada $3.809,0 per ons.
Lihat : Harga Emas Antam Hari ini Senin 29 September 2025, Naik Rp7.000
Kenaikan harga emas juga didukung data inflasi yang rendah pada hari Jumat untuk harga inti PCE AS bulan Agustus dapat mendorong The Fed untuk terus memangkas suku bunga, sebuah faktor bullish bagi logam mulia.
Logam mulia terus menerima dukungan sebagai aset safe haven karena ketidakpastian terkait tarif AS, dan prospek The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 bp lagi tahun ini.
Demikian juga risiko geopolitik dan ketegangan perdagangan global telah meningkatkan permintaan aset safe haven untuk logam mulia.
Komentar hawkish dari Presiden The Fed Richmond, Tom Barkin, pada hari Jumat menunjukkan sentimen bearish untuk emas karena ia menyatakan risiko penurunan lebih lanjut dalam ketenagakerjaan dan inflasi terbatas. Selain itu, reli saham hari ini telah menekan sebagian permintaan aset safe haven untuk logam mulia.
Malam nanti akan ada komentar dari pejabat Fed Musalem dan Williams.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut dengan data Core PCE Price Index Agustus sesuai dengan ekspektasi, yang memicu sentimen pemangkasan suku bunga Fed selanjutnya. Juga akan mencermati pernyataan pejabat Fed, yang jika tidak mendukung pemangkasan suku bunga Fed, akan dapat menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $3.827-$3.846. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $3.777-$3.746.



