(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan hari ini. Selasa (30/9/2025) pukul 09.07 WIB, IHSG menguat 11,28 poin atau 0,14% ke 8.134,525.
Penguatan IHSG ini ditopang sebagian indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Barang Baku yang menguat 1,85% di awal sesi pertama.
Sementara itu, IDX Sektor Transportasi dan Logistik jadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,39% di pagi ini.
Disusul, IDX Sektor Teknologi, IDX Sektor Keuangan dan IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer.
Kemudian ada IDX Sektor Kesehatan dan IDX Sektor Properti dan Real Estate.
Sebanyak 254 saham terapresiasi, 65 melemah, dan 269 lainnya tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 315,27 miliar. Sebanyak 536,30 juta saham berpindah tangan dalam 38.045 kali transaksi.
Pasar keuangan Tanah Air diperkirakan akan kembali di zona positif hari ini. Hal ini akan didorong oleh kucuran dana sebesar Rp 335 triliun oleh Presiden Prabowo untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026. Hal ini tentu dapat meningkatkan perekonomian nasional.
Dana tersebut diyakini akan bergulir hingga mencapai Rp900 triliun dalam perekonomian nasional. Anggaran tersebut diharapkan bisa menggerakkan ekonomi.
Selain itu, optimisme Menteri Keuangan Purbaya terhadap pasar mata uang juga akhirnya mendorong penguatan rupiah.
Sementara sentiment global juga mempengaruhi pergerakan IHSG seperti, data-data ekonomi dari China hingga Amerika Serikat bisa menjadi beban IHSG.
Selanjutnya ada sentimen terkait indeks dolar terus melemah karena adanya kekhawatiran shutdown pemerintah AS. Indeks ditutup di posisi 97,9 setelah dua hari beraad di level 98.
Melemahnya indeks menandai investor tengah menjual instrumen berdenominasi dolar AS dan memburu instrumen lain. Kondisi ini diharapkan berimbas terhadap kenaikan permintaan rupiah sehingga mata uang rupiah menguat.
Penguatan rupiah juga tak lepas dari kepastian kebijakan fiskal yang dijelaskan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Selanjutnya ada laporan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2025, akan dirilis pada Selasa (30/9/2025). Sebelumnya, lowongan pekerjaan di AS turun pada bulan Juli ke level terendah dalam 10 bulan.
Hal ini menambah data lain yang menunjukkan minat terhadap pekerja secara bertahap menurun di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



