(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka bergerak turun pada hari Kamis, mendekati level terendah dalam empat bulan, terbebani oleh ekspektasi pasokan OPEC+ yang lebih tinggi.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS bergerak turun 0,40% pada $61,53 per ons.
Harga minyak mentah berjangka Brent bergerak turun 0,73% pada $64,87 per ons.
OPEC+ dijadwalkan bertemu akhir pekan ini, memicu spekulasi bahwa mereka mungkin akan meningkatkan produksi melebihi rencana, meskipun kelompok tersebut membantah niat tersebut.
Kekhawatiran kelebihan pasokan meningkat setelah pasokan minyak mentah AS naik sebesar 1,8 juta barel, bersamaan dengan peningkatan persediaan bensin dan sulingan, sementara permintaan bensin turun ke level terendah dalam enam bulan, meningkatkan kekhawatiran atas konsumsi jangka pendek.
Di Asia, aktivitas pabrik mengalami kontraksi di seluruh negara ekonomi utama pada bulan September, menambah kekhawatiran atas permintaan bahan bakar regional.
Malam nanti akan dirilis data Initial Jobless Claims AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat terbebani kekhawatiran peningkatan pasokan OPEC+. Namun jika malam nanti data Initial Jobless Claims AS minggu lalu terealisir meningkat akan menekan dolar AS dan menguatkan harga minyak. Harga minyak mentah berjangka WTI AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $61,13-$60,72. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $62,24-$62,94.
