(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS turun mencapai level terendah dalam 1 minggu dan berakhir turun pada hari Rabu terbebani penutupan pemerintah AS.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,13% pada 97,70.
Pelemahan dolar AS berlanjut akibat melemahnya pasar tenaga kerja AS, menyusul kontraksi tak terduga dalam perubahan ketenagakerjaan ADP bulan September untuk bulan kedua berturut-turut.
Perubahan ketenagakerjaan ADP AS bulan September secara tak terduga turun -32.000, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +51.000 dan penurunan terbesar dalam 2,5 tahun. Selain itu, ketenagakerjaan ADP bulan Agustus direvisi lebih rendah menjadi -3.000 dari yang dilaporkan sebelumnya +54.000.
Pelemahan pasar tenaga kerja juga meningkatkan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC 28-29 Oktober menjadi 100% di pasar swap, sebuah faktor negatif bagi dolar.
Namun pelemahan dolar AS berkurang setelah indeks manufaktur ISM bulan September naik lebih tinggi dari perkiraan ke level tertinggi dalam 7 bulan.
Indeks manufaktur ISM AS bulan September naik +0,4 ke level tertinggi 7 bulan di 49,1, lebih kuat dari ekspektasi 49,0. Subindeks harga dibayar ISM bulan September turun -1,8 ke level terendah 8 bulan di 61,9, lebih lemah dari ekspektasi 62,7.
Pasar memperkirakan peluang 100% penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 28-29 Oktober.
Malam nanti akan dirilis data Initial Jobless Claims AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks dolar AS dapat bergerak turun berlangsungnya penutupan pemerintahan AS. Penguatan data ISM Manufacturing PMI September AS yang meningkat, dapat menguatkan dolar AS. Namun jika data Initial Jobless Claims AS minggu lalu terealisir meningkat, akan menekan dolar AS. Perlu dicermati juga aksi bargain hunting memanfaatkan dolar AS yang terus melemah. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 97,90-98,10. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 97,48-97,26.
