Pasar Positif, IHSG Mengarah Rekor Baru Lagi — Domestic Market Outlook, 6-10 October 2025

673
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada seminggu berlalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan di minggu lalu umumnya kompak menguat, IHSG kembali di sekitar area rekor.
  • Dana asing tercatat net capital outflow sekitar Rp9,8 triliun dalam sepekan.
  • Inflasi IHK September tercatat 2,65% (yoy).
  • Sentimen global saat ini sekitar perkembangan shutdown Pemerintah AS serta prospek pemangkasan suku bunga the Fed berikutnya.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis cadangan devisa pada hari Selasa, keyakinan konsumen pada Rabu, serta data penjualan ritel hari Kamis yang akan datang.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 6-10 October 2025.

===

Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau rally bertahap di pekan yang ketiga, mendekati area rekornya, ditopang sentimen positif sebelumnya dengan BI Rate yang terus turun ke 4,75% serta gebrakan Menkeu yang menyalurkan likuiditas untuk pertumbuhan ekonomi, dipimpin terakhirnya kenaikan sektor utilitas dan industri. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada seminggu ini umumnya menguat mengikuti Wall Street. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,23%, atau 18,656 poin, ke level 8.118,301.

Untuk minggu berikutnya (6-10 Oktober 2025), IHSG kemungkinan akan lanjut bias menguat, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level level 8.169 dan 8.250. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,900 dan bila tembus ke level 7,742.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu berakhir menguat, rebound ke 2 minggu tertingginya, di antara tekanan pada mata uang dollar. Rupiah secara mingguannya berakhir menguat 1,43% atau 240 poin ke level Rp 16.530 per USD. Sementara, dollar global terpantau terkoreksi oleh shutdown Pemerintah Amerika.

Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan berupaya bangkit walau akan tertahan, atau kemungkinan rupiah agak terkoreksi namun bias menguat, dalam range antara resistance di level Rp16.770 dan Rp16.857, sementara support di level Rp16.493 dan Rp16.370.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke level 6,327% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di pasar SBN. Sementara yields US Treasury terpantau berakhir dalam koreksi.

===

Bank Indonesia menyatakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK September 2025 tercatat inflasi sebesar 0,21% (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,65% (yoy).

Berdasarkan data transaksi 29 September – 2 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,76 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp3,31 triliun di pasar saham dan Rp9,16 triliun di pasar SBN, serta beli neto sebesar Rp2,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

 

Pasar yang terus bergejolak belakangan ini membuat banyak forum diskusi di antara kalangan investor digiatkan. “Pasar jelasnya mau ke mana?” begitu yang sering jadi topik hangat diskusi. Bukan hanya oleh faktor ekonomi, tetapi faktor geopolitik kawasan ternyata dapat memengaruhi gerakkan pasar. Memang benar hanya si “pasar” sendiri yang tahu pergerakan pasar. Namun demikian, perilaku pasar harusnya dapat dipelajari juga, bukan? Bagi mereka yang telah lama berpengalaman merasakan denyut naik turunnya pasar, biasanya akan cukup bijak untuk melihat pasar dari sudut “bird-eye view”.

Vibiznews.com pastinya punya kapabilitas itu sebagai media spesialisasi investasi yang berpengalaman. Mari bersama kami memanfaatkan gerak pasar dan jadilah investor yang ‘profitable’. Terima kasih pembaca karena telah setia bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting