IHSG Ditutup Anjlok 1,95% ke 8.066,52 Didorong Aksi Profit Taking

356
IHSG Ditutup Melemah 0.06% ke 8.611,78, Indeks Berbalik Arah Pada Sesi kedua
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )melemah hingga akhir perdagangan hari ini. Selasa (14/10/2025) pukul 16.00 WIB, IHSG anjlok melemah 160,68 poin atau 1,95% ke 8.066,522.

IHSG bahkan sempat meninggalkan level 8.000 dengan penurunan lebih dari 3%.

Pelemahan IHSG ini ditopang mayoritas indeks sektoral. Sektor dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Transportasi dan Logistik yang anjlok 3,99% .
Disusul, IDX Sektor Energi melemah 3,34%, IDX Sektor Keuangan turun 2,9%, IDX Sektor Infrastruktur melemah 2,53%. Dan IDX Sektor Barang Baku turun 2,14%.

Berikutnya ada IDX Sektor Teknologi melemah 2,08%, IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang turun 1,83%. Dan IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer melemah 1,43%.
Kemudian, IDX Sektor Perindustrian melemah 0,46% dan IDX Sektor Kesehatan melemah 0,18% di perdagangan sesi ini.

Sementara itu, IDX Sektor Properti dan Real Estate menjadi satu-satunya sektoral yang menguat setelah naik 0,03%.

Total volume transaksi bursa mencapai 48,09 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 31,86 triliun. Kapitalisasi pasar pun merosot jadi Rp 15.179 triliun.

Berdasarkan pengamatan terdapat 614 saham turun,144 saham naik dan 198 saham stagnan.

Adapun pada saat IHSG anjlok 3%, saham emiten Prajogo Pangestu menjadi pemberat utama. Barito Pacific (BRPT), Barito Renewables Energy (BREN), Chandra Asri Pacific (TPIA), Petrindo Jaya Kreasi (CUAN). Dan Chandra Daya Investasi (CDIA) menyeret IHSG sebesar -56 indeks poin.

Namun kemudian ada yang membeli saham-saham Prajogo di harga bawah, sehingga koreksi IHSG terpangkas menjadi 1,1%.

Selanjutnya, saham-saham emiten perbankan menyusul mengalami koreksi dalam hingga penutupan perdagangan. Pada akhir sesi II, BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), BCA (BBCA), dan BNI (BBNI) masing-masing turun 3,01%, 3,31%, 1,02%, dan 2,56%.

BBRI, BMRI, dan BBNI pun menyumbang -35,81 indeks poin terhadap penurunan IHSG.

Menurut Analis Vibiz Research Center, koreksi IHSG hari ini didorong oleh aksi profit taking. Dan tertekan oleh pergeseran penempatan investasi. Dengan kenaikan harga emas yang signifikan menyentuh level $4.100, menunjukkan investor cenderung mencari asset yang lebih stabil.

Hal tersebut seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang meningkat setelah Presiden AS Donald Trump merencanakan pengenaan tarif baru 100% ke Tiongkok untuk produk rare earth. Investor merespons hal tersebut sebagai sentimen negatif ke pasar di tengah masa gencatan tarif.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting