(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada hari Jumat seiring meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang meredam permintaan safe haven dan penguatan dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun 1,76% pada S4.249,87 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember ditutup turun 2,12% pada $4.213,3 per ons.
Lihat : Harga Emas Antam Hari ini Sabtu, 18 Oktober 2025, Anjlok Rp57.000
Harga emas kehilangan keuntungan dan berakhir merosot setelah ketegangan perdagangan AS-Tiongkok mereda, yang mendorong penguatan dolar dan mengekang permintaan aset safe haven untuk logam mulia setelah Presiden Trump mengatakan bahwa tarif tinggi untuk barang-barang Tiongkok tidak berkelanjutan.
Pelemahan harga emas juga terjadi seiring kekhawatiran tentang kualitas kredit bank-bank regional AS mereda, memicu likuidasi jangka panjang logam mulia.
Logam mulia terus menerima dukungan safe haven karena ketidakpastian terkait tarif AS, risiko geopolitik, dan gejolak politik di Prancis dan Jepang.
Selain itu, data ekonomi AS baru-baru ini yang lebih lemah dari perkiraan telah memperkuat prospek The Fed untuk terus memangkas suku bunga, sebuah faktor bullish bagi logam mulia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati perkembangan penutupan pemerintahan AS, yang jika masih berlangsung, dapat mendukung kenaikan emas. Namun juga perlu mencermati pergerakan dolar AS, yang jika masih menguat, akan dapat menekan harga emas. Harga emas masih didukung eskpektasi pemangkasan suku bunga Fed bulan Oktober. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $4.338-$4.463. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $4.142-$4.071.



