(Vibiznews – Commodity) Harga emas bergerak naik pada hari Kamis, menghentikan penurunan empat hari terpicu permintaan bank sentral global yang kuat.
Harga emas spot bergerak naik 1,46% pada $3.987,84 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember bergerak naik 0,6% pada $4.025 per ons.
Menurut Dewan Emas Dunia, bank sentral global membeli sekitar 220 ton pada kuartal ketiga, meningkat 28% dari kuartal sebelumnya, membalikkan perlambatan sebelumnya.
Kazakhstan tetap menjadi pembeli terbesar, sementara Brasil membeli emas untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.
Namun kenaikan emas dibatasi hasil pertemuan AS dan Tiongkok yang menyepakati gencatan senjata perdagangan, di mana Presiden Trump mengumumkan perjanjian satu tahun untuk logam tanah jarang dan mineral penting serta mengurangi separuh tarif fentanil menjadi 10%, dengan Beijing setuju untuk mengekang produksi fentanil dan melanjutkan pembelian kedelai AS.
Pernyataan hawkish Ketua Fed Powell juga membatasi kenaikan emas dimana Powell memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga lagi pada bulan Desember tidak dijamin, sehingga menguatkan dolar AS.
Sementara itu, ECB mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi mengisyaratkan tidak akan mulai melonggarkan hingga awal 2026, yang juga membatasi kenaikan harga emas batangan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan meningkatnya pembelian emas oleh bank sentral global. Namun pernyataan hawkish ketua Fed Powell yang meragukan pemangkasan selanjutnya di bulan Desember dan hasil positif pertemuan perdagangan Trump-Jinping, menekan kenaikan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak naik dalam kisaran Resistance $4.055-$4.108. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $3.939-$3.876.



