IHSG Berbalik Arah Ditutup Melemah 0,40% ke 8.241,91 Karena Aksi Profit Taking

207
IHSG Ditutup Melemah 0.06% ke 8.611,78, Indeks Berbalik Arah Pada Sesi kedua
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan berbalik arah. Dan ditutup melemah 33,17 poin atau 0,40% ke 8.241,91 pada akhir perdagangan Selasa (4/11/2025).

Berdasarkan pengamatan terdapat 207 saham naik, 439 saham turun an 165 saham stagnan.

Sebelumnya indeks tercatat bergerak secara eksklusif di zona hijau dan sempat menguat signifikan dan menembus level psikologis 8.300. Yaitu pada perdagangan intraday sesi pertama.

Hanya satu indeks sektoral yang selamat ke zona hijau yakni sektor perindustrian yang naik 3,62%.

Sedangkan 10 indeks sektoral lainnya masuk zona merah. Indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor properti yang turun 2,62%, sektor barang baku turun 2,22% dan sektor teknologi yang turun 1,15%.

Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 28,03 miliar saham dengan total nilai Rp 19,16 triliun.

Pelemahan IHSG hari ini tampaknya terjadi karena adanya aksi ambil keuntungan (profit taking) setelah IHSG mampu mencetak rekor harga tertinggi (ATH). Emiten konglomerat dan saham berkapitalisasi besar tercatat sebagai pemberat utama kinerja IHSG hari ini.

Saham BBRI yang turun 1,73% ke Rp 3.970 per saham berkontribusi atas pelemahan 11,60 indeks poin.

Kemudian ada saham Barito Pacific (BRPT) yang ambruk 4,63% ke Rp 3.500 per saham dengan sumbangsih pelemahan 10,61 indeks poin. Kemudian, ada saham milik konglomerat Surabaya Hermanto Tanoko, Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE). Yang kembali menyenth batas auto rejection bawah (ARB) dengan kontribusi pelemahan 5,74 indeks poin.

Adapun saham-saham konglomerat lain yang ikut menekan kinerja IHSG hari ini termasuk Bumi Resoucres Mineral (BRMS), Chandra Asri Pacific (TPIA). Dan Amman Mineral Internasional (AMMN).

Sementara itu saham dengan berkontribusi terbesar untuk menahan IHSG dari pelemahan lebih dalam adalah emiten telekomunikasi yang dikendalikan oleh Danantara. Telkom Indonesia (TLKM), tercatat naik 4,48% ke Rp 3.500 per saham dengan kontribusi ke 17,18 indeks poin.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting