Cadangan Devisa Indonesia Oktober 2025 Meningkat

256
Cadangan Devisa Indonesia Oktober 2025 Meningkat
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2025 tercatat sebesar 149,9 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan posisi pada akhir September 2025 sebesar 148,7 miliar dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menuturkan kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah.

Serta penerimaan pajak dan jasa, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah Bank Indonesia. Terutama dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Posisi cadangan devisa akhir Oktober 2025 setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor. Atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, Bank Indonesia meyakini ketahanan sektor eksternal tetap kuat didukung oleh prospek ekspor yang tetap terjaga. Serta arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut.

Hal ini sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang tetap menarik.

Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal. Hal ini guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Analis Vibiz Research Center peningkatan cadangan devisa Oktober 2025 sebesar 149,9 miliar dolar AS memiliki dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Yaitu meningkatnya ketahanan ekonomi nasional dan stabilitas sistem keuangan.

Peningkatan ini juga menaikkan kepercayaan investor dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Meskipun penyebabnya antara lain penerbitan global bond dan penerimaan pajak serta jasa.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting