(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 3-7 November 2025
Pada akhir hari Kamis, 6 November 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.690 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,17%.
3. DXY[1] melemah ke level 99,73.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,083%.
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 7 November 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.695 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,15%.
Aliran Modal Asing (Minggu I November 2025)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 6 November 2025 sebesar 75,49 bps, naik dibanding dengan 31 Oktober 2025 sebesar 73,03 bps.
2. Berdasarkan data transaksi 3 – 6 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,58 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp4,42 triliun di pasar SBN dan Rp2,69 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Serta beli neto sebesar Rp2,54 triliun di pasar saham.
3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 6 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp39,13 triliun di pasar saham. Lalu jual neto Rp0,91 triliun di pasar SBN dan Rp137,71 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini dilakukan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.701 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.694, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.690.
Menguatnya rupiah terjadi seiring koreksi mata uang AS setelah rilis data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, Jumat sore WIB ini turun ke 99,55. Angka ini lebih rendah dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,73
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting


