(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD berbalik dari tekanan awal perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (13/11/2025) setelah laporan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Bank of England.
Poundsterling sempat tertekan setelah perekonomian Inggris hanya tumbuh 0,1% secara kuartalan di Triwulan III, turun dari 0,3% di Triwulan II dan di bawah perkiraan 0,2%, sementara PDB bulan September terkontraksi 0,1% secara bulanan, yang bertentangan dengan ekspektasi pertumbuhan 0,1%.
Data ekonomi yang dirilis sebelumnya menunjukkan tingkat pengangguran mencapai titik tertinggi dalam empat tahun, dan pertumbuhan upah melambat ke level terlemah sejak awal 2022.
Laporan ini meningkatkan tekanan pada Menteri Keuangan Rachel Reeves menjelang anggaran 26 November.
Sementara itu laporan tentang upaya yang gagal untuk menantang kepemimpinan Perdana Menteri Keir Starmer semakin memperburuk keresahan investor. Para sekutu memperingatkan bahwa setiap langkah kepemimpinan dapat memicu ketidakstabilan pasar dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah (gilt) lebih tinggi, hanya dua minggu sebelum anggaran diumumkan.
Secara teknikal, pair melaju menembus posisi resisten kuat dan analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair melaju ke posisi resisten lanjutan.
Kini pair berada di posisi 1.3164 yang sedang naik ke R2, jika tembus lanjut mendaki ke R3.
Namun jika tidak mampu tembus 1.3180 akan berbalik arah dan meluncur menuju 1.3099 dan jika tembus lanjut ke posisi support kuatnya di S1.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1,3247 | 1,3195 | 1,3163 | 1.3123 | 1.3090 | 1.3050 | 1.3016 |
