IHSG Selasa Ditutup Melemah 0,7% ke Level 8.362; Searah Koreksi Global, Dipimpin Saham AI

199
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Selasa sore ini (18/11), terpantau melemah 54,958 poin (0,65%) ke level 8.361,924 setelah dibuka naik ke level 8.440,560.

IHSG bergerak terkoreksi profit taking dari rekor penutupan kemarin, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah dipimpin Nikkei, mengikuti Wall Street yang berakhir semalam tergerus oleh saham-saham teknologi yang terkait AI.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,10% atau 16 poin ke level Rp 16.740, dengan dollar AS di pasar uang Eropa melandai setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya, bertahan setelah menguat oleh ekspektasi bahwa the Fed tidak memangkas suku bunganya pada Desember nanti.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.724, serta terpantau bearish di hari keduanya ke level 7 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 23,678 poin (0,28%) ke level 8.440,560. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,630 poin (0,19%) ke level 851,550. Siang ini IHSG melemah 32,294 poin (0,38%) ke level 8.384,588. Sementara LQ45 terlihat turun 0,28% atau 2,400 poin ke level 847,520.

IHSG kemudian semakin dikoreksi profit taking dan ditutup melemah 54,958 poin (0,65%) ke level 8.361,924, sedangkan LQ45 turun 6,410 poin (0,75%) ke level 843,510. Tercatat saat ini sebanyak 230 saham naik, 418 saham turun dan 162 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau melemah, di antaranya Nikkei yang tergelincir 3,22%, dan Hang Seng yang merosot 1,72%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa dikoreksi profit taking dari rekor, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah mengikuti bursa AS yang tergerus oleh saham-saham teknologi.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan lanjut terkoreksi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.478 dan 8.500. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,181 dan bila tembus ke level 8,039.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group