(Vibiznews – Commodity ) – Harga kopi naik tajam karena tarif AS membatasi ekspor kopi Brazil. Harga kopi naik tajam pada hari Selasa karena kopi Brazil masih dikenakan tarif AS.
Harga kopi Arabika Desember di ICE New York pada hari Selasa naik $12.80 (3.18%) menjadi $415.35. Harga kopi Robusta Januari di ICE London naik $90 (2.01%).
Harga kopi naik tajam pada hari Selasa karena kopi Brazil masih dikenakan tarif AS. Admistrasi Presiden Trump mengatakan pada Jumat lalu bahwa akan menghapuskan tarif untuk komoditas yang tidak ditanam di AS termasuk kopi, tetapi akan diberikan kalau tarif reciprocalnya 10%.
Wakil Presiden Brazil mengatakan ekspor kopi Brazil masih dikenakan tarif 40% oleh Presiden AS, karena pemerintah Brazil menghukum presiden Brazil sebelumnya, Bolsonaro. Administrasi dari AS belum memastikan apakah importir kopi AS dibebaskan dari pembayaran tarif 40%.
Harga kopi naik karena turunnya persediaan di ICE. Dampak tarif impor membuat impor AS dari Brazil membuat penurunan tajam dari persediaan kopi di ICE, sehingga harga kopi naik.
Persediaan Kopi Arabika di ICE turun ke jumlah terendah 1 ¾ tahun menjadi 396,513 kantong pada hari Selasa Persediaan kopi Robusta di ICE turun ke jumlah terendah 4 bulan menjadi 5,648 lot pada hari Senin.
Pembeli di Amerika menolak untuk membuat kontrak baru untuk membeli kopi Brazil karena pajak impor 50% yang dikenakan ke Brazil. Inilah dimana persediaan kopi di pasar AS sangat sedikit karena 1/3 kopi yang tidak dipanggang berasal Brazil.
AS membeli kopi Brazil dari Agustus sampai Oktober selama tarif AS yang dikenakan terhadap Brazil, turun 52% dari tahun lalu pada periode yang sama menjadi 983,970 kantong.
Harga kopi juga naik karena didukung oleh Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin di Minas Gerais curah hujan 19.8 mm pada minggu ini sampai 14 Nopember atau 42 % dari rata-rata.
Harga kopi turun karena pada hari Rabu lalu perkiraan dari StoneX, dalam perkiraan pertma pada tahun 2026/27 bahwa Brazil diperkirakan akan produksi 70.7 juta kantong kopi termasuk 47.2 juta kantong Arabika, naik 29% dari tahun lalu.
Produksi kopi Robusta meningkat sehingga harga kopi turun . Pada 6 Nopember the Vietnam National Statistics Office melaporkan ekspor kopi Vietnam pada Januari – Oktober 2025 naik 13.4% dari tahun lalu menjadi 1.31 MMT.
Perkiraan Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/26 naik 6 % dari tahun lalu menjadi 1.76 MMT atau 29.4 juta kantong jumlah tertinggi 4 tahun.
The Vietnam Coffee and Cocoa Association (Vicofa) mengatakan pada 24 Oktober bahwa hasil kopi di 2025/26 naik 10% dari tahun lalu jika cuaca baik.
Berita penurunan ekspor membuat harga kopi naik setelah Laporan dari the International Coffee Organization (ICO) pada hari 7 Nopember bahwa ekspor kopi global pada tahun marketing ini ( Oktober – September) turun 0.3% dari tahun lalu menjadi 138,658 juta kantong
Harga kopi naik pada 4 September lalu setelah Laporan dari Conab, perkiraan hasil kopi Brazil 2025 dikurangi 4.9% menjadi 35.2 juta kantong dari perkiraan Mei 37 juta kantong.
Conab juga mengurangi perkiraan produksi kopi Brazil 2025 sebesar 0.9% menjadi 55,2 juta kantong dari perkiraan Mei 55.7 juta kantong.
Pada 25 Juni USDA Foreign Agricultural Service (FAS) memperkirakan produksi kopi Brazil 2025/26 naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 65 juta kantong.
Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/26 naik 6.9% dari tahun lalu menjadi 31 juta kantong jumlah tertinggi 4 tahun.
Laporan USDA pada 25 Juni membuat harga kopi turun.
- The USDA – FAS memperkirakan produksi 2025/26 naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 178.68 juta kantong
- Dengan perincian produksi kopi Arabika turun 1.7% menjadi 97.022 juta kantong dan produksi kopi Robusta naik 7.9% menjadi 81.658 juta kantong.
- Perkiraan persediaan akhir di 2025/26 naik 4.9% menjadi 22.819 juta kantong dari 21.752 juta kantong di 2024/25
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika
Support pertama di $371 dan berikut ke $350
Resistance pertama di $411 kemudian ke $430
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



