(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak turun pada hari Rabu, tertekan peningkatan persediaan melebihi kekhawatiran atas dampak sanksi terkait Rusia.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS bergerak turun 0,76% pada $60,28 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent bergerak turun 0,60% pada $64,50 per barel.
API melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 4,4 juta barel pekan lalu, kenaikan ketiga berturut-turut.
Data tersebut menambah kekhawatiran bahwa pasokan global akan melampaui permintaan, dengan IEA memperkirakan surplus rekor tahun depan.
Sebagai tanda meningkatnya pasokan, minyak mentah di kapal tanker naik menjadi hampir 1,4 miliar barel pekan lalu, baik dalam perjalanan ke pembeli maupun di penyimpanan terapung, menurut Vortexa.
Namun pelemahan harga minyak dibatasi sanksi AS terhadap Rosneft dan Lukoil akan berlaku dalam beberapa hari. Sebagai antisipasi, pembeli utama Asia, termasuk Tiongkok, India, dan Turki, telah menghentikan beberapa pembelian.
Malam nanti akan dirilis data pasokan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak turun tertekan peningkatan pasokan. Jika malam nanti data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh EIA terealisir turun, akan menguatkan harga minyak. Harga minyak berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $59,99-$59,70. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $60,88-$61,08.



