IHSG Perkasa Dibuka Menguat 0,56% ke 8.453,84, BI Rate dan Risalah FOMC Menjadi Pegangan Pelaku Pasar Hari Ini

278
IHSG Menguat 0,47% ke 8.718,18 Pelaku Pasar Mencermati Sentimen Inflasi AS, Keputusan BI-Rate dan APBN KiTa
Vibizmedia Photo

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa di awal perdagangan hari ini. Kamis (20/11/2025) pukul 09.10 WIB, IHSG menguat 47,268 poin atau 0,56% ke 8.453,845.

Penguatan IHSG ini ditopang hampir seluruh indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Barang Baku yang melonjak 1% di pagi ini. Berikutnya ada IDX Sektor Energi, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer.

Selanjutnya, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Teknologi, IDX Sektor Transportasi dan Logistik dan IDX Sektor Kesehatan.
Sementara itu, IDX Sektor Properti dan Real Estate menjadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah anjlok 1,3% di pagi ini. Diikuti, IDX Sektor Perindustrian.

Berdasarkan pengamatan terdapat 252 saham naik, 70 turun, dan 634 tidak bergerak.
Nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun, melibatkan 1,37 miliar saham dalam 111.400 kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun naik menjadi Rp 15.419 triliun.

Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 melesat 3,7% pada awal perdagangan, sementara Topix menguat 1,67%. Saham-saham terkait chip memimpin reli setelah laporan Nvidia, dengan SoftBank melonjak hingga 8%. Demikian juga Tokyo Electron melonjak hampir 7%, Lasertec naik 5,6%, dan Renesas Electronics menguat 4,8%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menanjak 2,63% dan Kosdaq bertambah 1,75%. Sentimen positif juga mendorong saham berat seperti SK Hynix dan Samsung Electronics yang masing-masing menguat lebih dari 6% dan 3,3%.

Australia pun ikut menghijau dengan ASX/S&P 200 yang naik 1%. Namun, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong justru mengarah sedikit lebih rendah di 25.820. Angka ini turun tipis dari penutupan sebelumnya di 25.830,65.

Hal itu setelah Nvidia merilis kinerja yang lebih kuat dari ekspektasi serta memberikan proyeksi optimistis. Hal ini kembali meningkatkan kepercayaan terhadap perdagangan berbasis AI.

Saham raksasa chip tersebut melonjak lebih dari 4% pada sesi setelah jam perdagangan usai. Sebagai informasi, pendapatan kuartal fiskal ketiganya melampaui estimasi laba maupun pendapatan.

Nvidia juga memberikan proyeksi penjualan kuartal keempat yang lebih tinggi dari perkiraan. Dimana CEO Jensen Huang menyebut permintaan untuk chip Blackwell generasi terbaru berada pada level “off the charts.”

Adapun fokus pasar domestik hari ini tertuju pada bauran kebijakan Bank Indonesia yang menerapkan strategi gas dan rem secara bersamaan. Keputusan untuk menahan suku bunga acuan tetap di level 4,75% menjadi jangkar stabilitas nilai tukar.

Sementara guyuran insentif likuiditas makroprudensial senilai lebih dari Rp 400 triliun dikucurkan untuk memacu pertumbuhan kredit perbankan.

Langkah domestik ini beriringan dengan dinamika global yang beragam, mulai dari sikap hati-hati China hingga penurunan inflasi Inggris. Yang memberikan sinyal baru bagi peta kekuatan mata uang dunia.

Selain BI Rate, risalah Federal Open Market Committee (FOMC) juga akan menjadi pegangan pelaku pasar hari ini. Tak kalah penting adalah rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Dan transaksi berjalan serta konferensi pers APBN KiTA yang digelar hari ini.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting