IHSG Terkoreksi Turun 0,46% Awal Perdagangan Berlawanan Arah dengan Mayoritas Bursa Asia

243
IHSG Ditutup Melemah 0.06% ke 8.611,78, Indeks Berbalik Arah Pada Sesi kedua
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada awal perdagangan Selasa (25/11/2025), berlawanan arah dengan mayoritas bursa Asia yang bergerak menghijau. Mengutip RTI pukul 09.17 WIB, IHSG turun 0,46% atau 39,80 poin ke level 8.530,46.

Berdasarkan pengamatan terdapat 291 saham melemah, 212 saham menguat, dan 183 saham stagnan. Volume transaksi mencapai 7,4 miliar saham dengan nilai perdagangan sekitar Rp 3,8 triliun.

Terdapat lima indeks sektoral menekan laju IHSG, dengan tiga sektor berpenurunan terdalam: IDX-Property: -1,49%, IDX-Industry: -0,45%, dan IDX-Basic Materials: -0,37%

Pada penutupan perdagangan Senin (24/11/2025) kemarin, IHSG mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) baru. Terjadi setelah ditutup naik 155,90 poin atau 1,85% ke level 8.570,25.

Sejumlah sentimen utama masih membayangi pergerakan IHSG hari ini, termasuk rebalancing Indeks MSCI yang tuntas dilaksanakan kemarin.

Kemarin, rebalancing MSCI Indonesia berhasil menjadi booster bagi IHSG ditengah sepinya data ekonomi Tanah Air yang rilis pada pekan ini. Efektifnya saham-saham MSCI Indonesia di periode November menjadi katalis terbaik yang akhirnya mendorong investor asing memborong saham-saham tersebut.

Selain itu, tanda-tanda aksi korporasi merger antara GoTo dengan Grab pun mulai menjadi pembicaraan para pelaku pasar usai pergantian kepemimpinan. Kenaikan saham GOTO pun ikut menjadi booster bagi sektor teknologi yang akhirnya mendorong laju IHSG.

Sementara itu, Pasar Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Selasa. Terjadi setelah saham teknologi Wall Street rebound berkat reli saham induk Google dan harapan penurunan suku bunga The Fed.

Optimisme mengenai posisi Alphabet dalam persaingan AI dimulai minggu lalu setelah raksasa teknologi tersebut mengumumkan model AI terbarunya, Gemini 3. Sahamnya ditutup menguat 6,31% pada hari Senin. Saham terkait AI lainnya, seperti Broadcom dan Micron Technology juga melonjak.

Aksi ini melanjutkan rebound yang lebih luas yang dimulai pada hari Jumat, ketika kepala Federal Reserve New York membuka peluang untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember.

Saham-saham terkait AI termasuk di antara saham-saham dengan penguatan tertinggi di Nikkei 225, dengan pemasok peralatan pengujian semikonduktor. Lalu Advantest naik 4,8% dan produsen peralatan chip, Lasertec naik 2,75%.

Sementara itu, Tokyo Electron, yang menyediakan peralatan pembuatan chip penting untuk pabrik pengecoran yang memproduksi chip Nvidia, naik 2,39%.

Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 2,39%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 1,7%. Saham-saham unggulan di indeks, seperti SK Hynix dan Samsung Electronics masing-masing naik 5% dan 4%.

ASX/S&P 200 Australia memangkas kenaikan di awal dan bertahan di posisi stagnan.

Kemudian, kontrak berjangka untuk Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi, diperdagangkan pada level 25.874. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan indeks sebelumnya di level 25.716,5.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting