(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir mixed pada hari Selasa terpicu meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga Fed.
Harga emas spot berakhir turun tipis 0,09% pada $4.130,88 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember berakhir naik 1,12% pada $4.140 per ons.
Lihat : Harga Emas Antam Hari ini Rabu 26 November 2025, Turun Rp2.000
Harga emas mencapai titik tertinggi dalam 1 minggu setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan seperti penjualan ritel bulan September, PPI inti bulan September, dan kepercayaan konsumen bulan November memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC bulan depan.
Selain itu, komentar terbaru dari Presiden The Fed New York, Williams, dan Gubernur The Fed, Waller, mendorong permintaan logam mulia sebagai penyimpan nilai ketika mereka menyatakan dukungan mereka terhadap pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Desember.
Namun kenaikan harga emas dibatasi membaiknya prospek berakhirnya perang di Ukraina, yang mengekang permintaan aset safe haven untuk logam mulia.
Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders September AS yang diindiksikan menurun.
Juga akan dirilis data Initial Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan bergerak naik dengan menguatnya prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Jika malam nanti data Durable Goods Orders September AS terealisir menurun, dan data Initial Jobless Claim AS minggu lalu terealisir meningkat, dan menekan dolar AS, akan menguatkan harga emas. Harga emas berjangka diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $4.146-$4.172. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $4.146-$4.172.



