(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO menguat kembali menjauhi posisi terendah dalam 5 bulan pada akhir perdagangan hari Kamis (27/11/2025) oleh aksi bargain hunting dan penguatan harga minyak nabati Dalian.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Januari 2026 naik 1,67% menjadi sekitar MYR4.081, setelah sempat berada di posisi MYR4.018.
Harga minyak sawit acuan dunia ini pulih lebih lanjut dari level terendah 5 bulan yang dicapai awal pekan ini, di tengah meningkatnya ekspektasi impor India.
India sebagai pembeli terbesar dunia, dapat meningkatkan impor sekitar 20% pada tahun pemasaran baru yang dimulai awal November, didukung oleh harga yang lebih kompetitif.
Di Indonesia, pemasok utama minyak sawit, otoritas dilaporkan telah memperketat pengawasan terhadap sektor minyak sawit menyusul dugaan manipulasi data ekspor untuk menghindari pungutan, sebuah langkah yang dapat sedikit membatasi pengiriman jangka pendek dan memberikan dukungan harga yang terbatas.
Namun penguatan dibatasi oleh laporan surveyor kargo memperkirakan ekspor Malaysia turun 16,4%–18,8% dalam 25 hari pertama bulan November, sementara produksi Oktober melonjak 11% ke level tertinggi sejak Agustus 2015, mendorong inventaris ke level tertinggi dalam 6,5 tahun.
