IHSG Ditutup Melemah 0,43% ke 8.508,70 hari ini, Bursa Asia Cenderung Melemah

349
IHSG Ditutup Melemah 0.06% ke 8.611,78, Indeks Berbalik Arah Pada Sesi kedua
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 37,15 poin atau 0,43% ke 8.508,70pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (28/11/2025). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 8.495-8.572.

Berdasarkan pengamatan terdapat 282 saham naik, 370 saham turun dan 159 saham stagnan. Enam indeks sektoral menguat, sedangkan lima indeks sektoral lainnya tergelincir ke zona merah.

Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor energi yang naik 1,25%, sektor properti naik 1,02% dan sektor infrastruktur yang naik 0,62%.
Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor teknologi yang turun 2,60%, sektor Kesehatan turun 0,90% dan sektor barang baku yang turun 0,59%.

Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 40,27 miliar saham dengan total nilai Rp 19,63 triliun.

Tiga emiten yang mengalami top losers pada sore hari ini adalah PT Amman Mineral Internasional tbk (AMMN) turun 5,04%. Diikuti PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 4,39% dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang turun 3,29%.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang melemah sore ini. Saham BBRI turun 1,60% ke level Rp3.680 per saham akhir pekan ini.
Lalu saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) juga turun 1,32% hari ini. Saham WIFI melemah ke level Rp3.730 pada hari ini. Demikian juga saham Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang melemah 1,02% ke level Rp975 per saham hari ini.

Saham-saham lain yang juga melemah adalah saham ANTM turun 3% ke level Rp2.910 per saham, saham BRPT melemah 0,56%.

Menurut Analis Vibiz Research Center dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu data terbaru ekonomi menjelang PMI Manufaktur November minggu depan. Dan data resmi penting, termasuk inflasi November dan data perdagangan Oktober.

Sementara itu, dari global, Bursa Asia cenderung melemah dibatasi kurangnya katalis dari Wall Street Amerika Serikat yang Kamis kemarin libur Thanksgiving.

Pelaku pasar juga cenderung berhati-hati menjelang rilis data ekonomi di masing-masing negara pada minggu depan. Di sisi lain pelaku pasar mencermati rilis data ekonomi China.

Dengan angka PMI resmi China untuk bulan November yang akan dirilis akhir pekan ini. Angka ini menunjukkan aktivitas manufaktur menyusut selama tujuh bulan, dan sektor jasa tetap lesu.

Hal ini membuat kekhawatiran volatilitas dapat berlanjut menjelang akhir tahun. Pasar juga mencermati perkembangan hubungan diplomatik Jepang dan China yang dikhawatirkan akan memanas.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting