(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia terkoreksi dari lonjakan sebelumnya pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Selasa (2/12/2025) di tengah tingginya risiko geopolitik yang mengancam pasokan global.
Harga minyak mentah WTI dan juga jenis Brent sebelumnya mendapat dorongan dari risiko geopolitik dan keputusan OPEC untuk tidak mengubah tingkat produksi pada kuartal pertama tahun 2026.
Ukraina melakukan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia, yang mengakibatkan penghentian operasi di Novorossiysk.
Serangan Ukraina pada akhir pekan lalu merusak parah tambatan di Konsorsium Pipa Kaspia, yang menghubungkan ladang-ladang Kazakhstan ke pantai Laut Hitam Rusia, yang mendorong otoritas pelabuhan untuk menghentikan semua operasi pemuatan.
Pada saat yang sama, ketegangan antara AS dan Venezuela meningkat setelah Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa wilayah udara negara itu harus dianggap tertutup. Ancamannya muncul ketika Washington memperkuat pengerahan militernya di kawasan tersebut.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Oktober 2025 turun 0,12% menjadi $59,44 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,12% menjadi $63,21 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $59.30 – $57.80 dan kisaran resisten di $60.10 – $63.40.



