(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO terkoreksi dari penguatan sebelumnya pada akhir perdagangan hari Rabu (3/12/2025) karena proyeksi tingginya pasokan dan lemahnya ekspor Malaysia.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Januari 2026 turun 0,12% menjadi sekitar MYR4.141, setelah awal sesi sempat berada di posisi MYR4.176.
Pasokan sawit di Malaysia diperkirakan kemungkinan naik ke level tertinggi dalam 6,5 tahun pada bulan November.
Lemahnya ekspor juga menambah tekanan, dengan Intertek mencatat penurunan pengiriman sebesar 19,7% per bulan.
Fokus juga beralih ke risiko operasional setelah sengketa lahan di negara bagian Terengganu, yang menurut peringatan pihak berwenang dapat mengancam produksi, tetapi para pedagang melihat dampak jangka pendek yang terbatas.
Penguatan harga awal sesi dipicu oleh antisipasi permintaan yang lebih kuat menjelang Tahun Baru Imlek dan Ramadan di awal 2026 selain penguatan harga minyak nabati di bursa Chicago dan Dalian.
Demikian di India, impor November sedikit lebih tinggi karena harga yang lebih rendah mendorong perusahaan penyulingan beralih dari minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang lebih mahal.



