(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia berfluktuasi pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Rabu (3/12/2025) oleh tarik menarik sentimen di tengah pelemahan dolar AS.
Harga minyak mentah WTI tertekan awal sesi karena upaya AS untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina mengirimkan optimisme akan gencatan senjata lebih cepat dari yang diperkirakan.
Diberitakan Presiden Vladimir Putin mengadakan diskusi dengan para utusan AS sekalipun tidak menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Diskusi tersebut terjadi di tengah serangan lain terhadap kapal yang berafiliasi dengan Rusia, tanpa kejelasan siapa yang bertanggung jawab.
Putin memperingatkan bahwa Moskow dapat membalas dengan menyerang kapal-kapal negara pendukung Ukraina jika serangan terhadap armadanya terus berlanjut.
Namun pergerakan dolar AS yang lemah dan juga laporan pasokan minyak oleh API membatasi pelemahan dengan harga berupaya rebound dari pelemahan sebelumnya.
American Petroleum Institute (API) melaporkan pasokan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir pada 23 November turun sebesar 2,48 juta barel dibandingkan dengan penurunan 1,9 juta barel pada pekan sebelumnya.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Oktober 2025 turun 0,08% menjadi $58,68 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,02% menjadi $62,42 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $58.30 – $56.80 dan kisaran resisten di $59.10 – $61.40.
