(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup turun pada hari Selasa terpicu profit taking dan penguatan dolar AS.
Harga emas spot ditutup merosot 0,62% pada $4.205,90 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Februari 2026 ditutup merosot 1,26% pada $4.220,8 per ons.
Harga emas ditutup merosot tertekan profit taking setelah mengalami kenaikan tajam pada hari Senin.
Lihat : Harga Emas Antam Hari ini Rabu 3 Desember 2025, Turun Rp13.000
Penguatan dolar AS pada hari Selasa memicu tekanan likuidasi jangka panjang pada logam mulia.
Penguatan saham pada hari Selasa juga mengurangi permintaan logam mulia sebagai aset safe haven.
Namun logam mulia didukung oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC minggu depan, yang mendorong permintaan logam mulia sebagai penyimpan nilai.
Pasar kini memperkirakan 98% kemungkinan bahwa FOMC akan memangkas kisaran target dana Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC 9-10 Desember, naik dari 30% dua minggu lalu.
Selain itu, logam mulia memiliki permintaan yang mendasari sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian tarif AS, risiko geopolitik, dan pembelian oleh bank sentral.
Malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change November AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak turun jika kenaikan dolar AS berlanjut. Juga jika malam nanti data ADP Employment Change November AS terealisir menurun dan menekan dolar AS, akan menguatkan harga emas. Peningkatan prospek pemangkasan suku bunga Fed juga dapat mendukung kenaikan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $4.262-$4.303. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $4.187-$4.153.



