IHSG Dibuka Menguat 0,20% ke 8.628,99 Ditopang Empat Indeks Sektoral

188
IHSG Dibuka di Zona Hijau Menguat 0,15% ke 8.653,04, JP Morgan Indonesia Proyeksikan IHSG Capai 10.000
Vibizmedia Photo

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG menguat 0,20% atau bertambah 17,20 poin ke level 8.628,99, pada Kamis (4/12/2025) pada pukul 09.30 WIB.

Kenaikan IHSG hari ini, ditopang menguatnya empat indeks sektoral. Sektor yang naik paling tinggi adalah teknologi, perindustrian,keuangan, dan energi.

Total volume perdagangan saham di BEI pagi ini mencapai 1,77 miliar dengan nilai transaksi Rp 791,70 miliar.
Berdasarkan pengamatan ada 250 saham yang menguat, 192 saham yang melemah dan 209 saham lainnya stagnan.

Memasuki perdagangan hari ini, Kamis (4/12/2025), pelaku pasar akan mencermati berbagai rilis data dan perkembangan ekonomi global. Yang terjadi di tengah pelemahan terbaru indeks dolar AS dan sinyal perlambatan pasar tenaga kerja Amerika Serikat.

Di dalam negeri, sentimen masih terbatas, namun stabilitas IHSG dan pergerakan rupiah yang relatif terjaga. Hal ini memberikan ruang bagi pasar keuangan Tanah Air untuk bergerak positif.

Sementara itu, Indeks dolar Amerika Serikat (DXY) melemah tajam pada perdagangan Rabu (3/12/2025). Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia tersebut bahkan sempat menyentuh level 98,932. Ini merupakan posisi terendah sejak 29 Oktober 2025 atau dalam satu bulan terakhir, berdasarkan data Refinitiv.

Pelemahan ini dipicu oleh semakin kuatnya ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC 10 Desember mendatang.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan insentif fiskal. Dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan investor ritel di pasar saham Indonesia.

Namun, sebelum insentif itu digulirkan, ia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terlebih dahulu melakukan pembenahan. Terutama terhadap praktik perdagangan saham gorengan yang berpotensi merugikan investor kecil.

Hal itu disampaikan Purbaya dalam Financial Forum 2025 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Main Hall BEI, Rabu (3/12/2025).

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting