(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia tertekan ke posisi terendah dalam 2 pekan pada perdagangan komoditas sesi Eropa hari Senin (15/12/2025) di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut tentang kelebihan pasokan.
Pasar juga memantau perkembangan seputar putaran baru negosiasi perdamaian Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan utusan utama Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu untuk pembicaraan selama 2 hari yang bertujuan mengakhiri perang dengan Rusia.
Terlepas dari upaya diplomatik, pertempuran terus berlanjut, dengan serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan depot dan kilang minyak di beberapa wilayah Rusia, sehingga pasokan Rusia tetap berisiko.
Ketegangan antara AS dan Venezuela yang support harga minyak mentah, meningkat lebih lanjut pekan lalu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Penjaga Pantai AS menyita sebuah kapal tanker minyak di pantai Venezuela.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Januari 2025 turun 0,04% menjadi $57,30 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,22% menjadi $60,98 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $56.30 – $54.80 dan kisaran resisten di $59.20 – $62.40.



