Posisi Utang Luar Negeri Indonesia Oktober 2025 Menurun

104
Utang Luar Negeri Indonesia Oktober 2025 Menurun
Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis laporan Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia Oktober 2025 yang menurun.

Posisi ULN Indonesia pada Oktober 2025 tercatat sebesar 423,9 miliar dolar AS. Angka ini menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada September 2025 sebesar 425,6 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 0,3% (yoy) yang terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik.

ULN pemerintah tetap terjaga.

Posisi ULN pemerintah pada Oktober 2025 tercatat sebesar 210,5 miliar dolar AS, atau secara tahunan tumbuh 4,7% (yoy).

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional. Hal ini seiring tetap baiknya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang positif di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel. Serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,2% dari total ULN Pemerintah). Lalu Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (19,6%), Jasa Pendidikan (16,4%), Konstruksi (11,7%). Serta Transportasi dan Pergudangan (8,6%).

Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99% dari total ULN pemerintah.

ULN swasta menurun.

Posisi ULN swasta tercatat sebesar 190,7 miliar dolar AS pada Oktober 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada September 2025 sebesar 192,5 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,9% (yoy). Penurunan posisi ULN terjadi pada kelompok peminjam lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations). Yang masing-masing tercatat kontraksi sebesar 4,7% (yoy) dan 1,2% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, posisi ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas. Serta Pertambangan & Penggalian, dengan pangsa mencapai 80,9% terhadap total ULN swasta.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat 29,3% pada Oktober 2025. Serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,2% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting