(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia bangkit dari keterpurukan sesi sebelumnya pada perdagangan komoditas sesi Eropa hari Rabu (17/12/2025), yang rebound dari posisi harga terendah dalam 5 tahun merespon perintah terbaru Presiden Donald Trump terkait dengan sanksi Venezuela.
Presiden Donald Trump memerintahkan blokade yang total terhadap kapal tanker minyak yang dikenai sanksi , setelah sebelumnya penyitaan kapal tanker minyak yang masuk daftar hitam di lepas pantai Venezuela pekan lalu dan peningkatan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.
Namun kenaikan terbatas karena kemajuan menuju kesepakatan perdamaian Rusia-Ukraina meningkatkan prospek pelonggaran pembatasan aliran minyak Rusia pada saat pasar bersiap menghadapi kelebihan pasokan.
Selama ini harga minyak mentah dunia telah berjuang tahun ini oleh sentimen pasokan yang melimpah karena OPEC+ secara bertahap memulihkan kapasitas yang ditutup dan produsen non-OPEC meningkatkan produksi.
Sementara itu, tanda-tanda awal kelemahan permintaan muncul di seluruh Tiongkok, Timur Tengah, dan AS.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Februari 2026 melonjak 1,33% menjadi $56,00 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 1,24% menjadi $59,65 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $54.30 – $51.80 dan kisaran resisten di $57.10 – $61.40.



