IHSG Rabu Siang Menguat ke Level 8.715; Berpeluang Menutup dalam Rekor

116
IHSG Menguat 0,47% ke 8.718,18 Pelaku Pasar Mencermati Sentimen Inflasi AS, Keputusan BI-Rate dan APBN KiTa
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (17/12), terpantau menguat 28,564 poin (0,33%) ke level 8.715,033 setelah dibuka naik ke level 8.715,133.

IHSG bergerak rally di hari ketiga berpeluang menutup dalam rekor, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat di antara data ekspor Jepang yang kuat, serta mencermati Wall Street yang berakhir dengan mixed.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat tipis 0,02% atau 3 poin ke level Rp 16.685, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah melemah perlahan 2 hari di sesi global sebelumnya, berupaya bangkit dari 2 bulan terendahnya di antara data lapangan kerja AS yang bertumbuh lebih kuat.

Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.688, serta terpantau tertahan dekat sekitar sebulan terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 28,664 poin (0,33%) ke level 8.715,133. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,840 poin (0,10%) ke level 855,180. Siang ini IHSG menguat 28,564 poin (0,33%) ke level 8.715,033. Sementara LQ45 terlihat naik 0,41% atau 3,520 poin ke level 857,860.

Tercatat saat ini sebanyak 408 saham naik, 236 saham turun dan 157 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau mixed bias menguat, di antaranya Nikkei yang naik 0,29%, dan Hang Seng yang menanjak 0,76%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa rally mendekati level rekor, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat di antara data ekspor Jepang yang kuat, serta mencermati Wall Street yang berakhir dengan mixed.

Berikutnya IHSG kemungkinan berpeluang melayang di sekitar area rekor, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.749 dan 8.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,564 dan bila tembus ke level 8,361.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group