Masa Depan Biodiesel Indonesia

1301

Teknologi untuk membuat biodiesel  memerlukan fatty Acid (minyak asam lemak) – itu sebabnya nama kimia biodiesel adalah FAME – Fatty Acid Methyl Esters. Penggunaan FAME sebetulnya sudah teruji dan tidak ada masalah karena sudah lama sejak mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel tahun 1890-an. Masalahnya ketersediaan feedstock yang sedikit atau bersaing untuk pangan seperti CPO, Coconut, dll dan ketersediaan minyak bumi selama ini membuat orang lebih cenderung untuk tidak menggunakan biodiesel.

Menurut data dari kementrian ESDM, proyeksi kebutuhan Bahan Bakar Nabati (BBN) sesuai dengan buaran B10 sampai dengan B20 pada tahun 2025 Indonesia membutuhkan 222 juta SBM (setara barrel minyak) atau 35 juta ton per tahun. Dimana pada tahun 2020 butuh sekitar separuhnya yaitu 111 juta SBM. Jadi dengan target utama pemenuhan BBN akan berasal dari CPO, maka kalau produksi CPO saat ini sekitar 25 juta ton per tahun; secara hitungan kebutuhan untuk memenuhi B10 atau B15 akan membutuhkan sekitar 7.5 sampai 10 juta ton CPO harus dialokasikan utk memenuhi B10-B15. Ini berarti lebih dari 30% produksi nasional CPO akan diproduksi lebih lanjut menjadi biodiesel.

Read more

Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Executive Director Lepmida (Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here