Akhirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 September lalu telah mensahkan perubahan nama PT Bank Internasional Indonesia Tbk menjadi PT. Maybank Indonesia setelah sebelumnya mendapat persetujuan RUPS dan juga Kementrian KumHAM pada bulan Agustus lalu.
Namun untuk sementara seluruh hubungan administrasi dan kontrak dengan nasabah maupun dengan mitra usaha yang masih menggunakan nama dan logo BII masih tetap berlaku. Demikian juga dengan kartu ATM, kartu kredit yang juga memuat nama dan logo BII masih berlaku dan dapat digunakan.
Melihat kinerja keuangan perusahaan pada semester pertama lalu, BNII berhasil mencetak kenaikan laba dari perolehan semester pertama tahun 2014. Laba yang didapat perusahaan naik dari Rp210,4 miliar menjadi Rp257,4 miliar. Keuntungan ini juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan bunga BNII yang periode tersebut mencapai Rp2,6 triliun sedang tahun 2014 hanya Rp2,3 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (2/10/15) saham BNII dibuka pada level 1465 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level yang sama. Dan pagi ini saham bergerak dalam kisaran 1465-1440 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 8936 lot lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BNII sejak awal Agustus terpantau konsolidasi dalam trend yang bearish. Terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan indikator Stochastic mulai bergerak naik ke area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan LSIP dalam potensi penurunan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target level support di level Rp148 hingga target resistance di level Rp153.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens