Meski Komoditi Timah Kembali Diekspor, Nilai Ekspor Nonmigas Tetap Turun

806

Seperti diketahui, kemarin (16/10) Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk periode yang berakhir September 2015. Dalam rilis tersebut tercatat bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia di bulan tersebut adalah sebesar USD1,02 miliar atau setara dengan Rp16,2 triliun (kurs Rp13.500/USD). Angka surplus ini dilansir berasal dari ekspor Indonesia sebesar USD12,53 miliar atau  turun 1,55 persen jika dibanding dengan Agustus 2015, sedangkan impor ‎mencapai USD11,51 miliar atau susut 7,16% dibandingkan Agustus 2015. (Lihat juga: Surplus Dagang Indonesia Tertinggi Dalam 4 Bulan Terakhir)

Untuk total ekspor di sepanjang periode Januari-September 2015 tercatat sebesar USD115,07 miliar atau turun 13,29 persen (yoy). Sedangkan untuk ekspor nonmigas di sepanjang periode Januari-September 2015 tercatat sebesar USD100,70 miliar atau turun 7,87 persen (yoy).  Untuk total ekspor nonmigas periode September 2015 sendiri mencapai angka sebesar USD11,1 miliar, atau turun 1,06 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2015, demikian juga dibanding ekspor September 2014 turun 12,45 persen.

Adapun penurunan terbesar ekspor nonmigas pada September lalu disebabkan oleh penurunan ekspor mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar USD98 juta atau turun 18,18 persen, ekspor teh, kopi dan rempah-rempah yang tercatat turun sebesar USD47,5 juta atau turun sebesar 15,79 persen, ekspor aluminium tercatat turun sebesar USD42,3 juta atau turun 54,34 persen dan yang terakhir penurunan ekspor karet dan bahan yang terbuat dari karet yang tercatat turun sebesar USD61,9 juta atau turun 10,86 persen.

Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada ekspor timah yang pada bulan Agustus tidak melakuka ekspor akhirnya pada September lalu berhasil mencetak ekspor sebesar USD95,4 juta, lalu diikuti ekspor perhiasan/permata yang bukukan kenaikan nilai ekspor sebesar USD127,4 juta atau naik 29,49 persen. Lalu ekspor benda dari besi dan baja juga bukukan kenaikan ekspor sebesar USD36,4 juta atau naik 16,96 persen dan ekspor kendaraan yang bukukan kenaikan sebesar USD52,5 juta atau naik 10,32 persen.

Sebagai informasi, eksor nonmigas yang tergolong HS2 digit tersebut di sepanjang periode Januari-September 2015 sudah memberikan kontribusi sebesar 40,69 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor barang yang tergolong HS 2 digit tersebut turun 10,3 persen terhadap periode yangs ama di tahun 2014. 

Sementara itu, nilai impor nonmigas pada September 2015 mencapai USD9,60 miliar atau turun 6,72 persen jika dibandingkan Agustus 2015 dan turun 19,29 persen jika dibandingkan September 2014. Adapun peningkatan impor nonmigas terbesar pada September 2015 adalah impor kapal terbang dan bagiannya sebesar USD87,1 juta atau naik 230,42 persen, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan barang dari besi dan baja USD130,6 miliar atau naik 30,55 persen.

 

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here