Index Dollar yang menggambarkan pergerakan kurs dollar AS kembali dibuka rally setelah dini hari tadi index alami kenaikan hingga 0,3 persen pasca kenaikan yield Treasury AS. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS perdagangan semalam meningkat dari 2,16 persen menjadi 2,22 persen, yang merupakan kenaikan enam minggu tetinggi, meskipun harga pasar untuk kenaikan Fed pada bulan Desember tetap di 50 persen.
Penguatan kurs dollar AS terhadap major utama lainnya kecuali pound dan aussie dibayangi beberapa sentimen positif dari rentetan data ekonomi yang dirilis pada sesi Amerika malam ini. Data ekonomi yang dirilis dan akan mensupport rally mata uang global ini seperti data neraca perdagangan bulan September yang diperkirakan mengurangi defisit perdagangannya.
Namun pergerakan dollar AS juga dibayangi data kurang menggembirakan dari data kinerja sektor jasa bulan Oktober berdasarkan survey ISM dan juga Markit, serta data penambahan tenaga kerja sektor swasta. Perkembangan data tenaga kerja sektor swasta ditunjukkan pada indikator ADP Employment Change yang diindikasikan bertambah hanya 188K dari data bulan sebelumnya di 200K.
Untuk data kinerja sektor jasa akan ditunjukkan pada indikator ISM Non-manufacturing PMI yang akan menunjukkan nilai 56,6 dari bulan sebelumnya pada nilai 56,9 poin. Dan menurut survey Markit diperkirakan kinerja sektor jasa AS akan menurun ke posisi 54,6 dari bulan sebelumnya di 55,1.
Pergerakan index dollar di sesi Asia (04:00:35 GMT) bergerak naik setelah dibuka kuat pada 97,16 di awal perdagangan (00.00 GMT), indeks dollar naik 12 pips atau 0, 1% dan nilai bergulir berada pada 97,2.
Untuk pergerakan index sepanjang hari ini, analyst Vibiz Research Center perkirakan naik ke kisaran 97,43. Jika tembus akan anjut ke posisi 98,3, namun jika terkoreksi akan balik melemah ke posisi 97,09 pada bolinger tengah 5 time frame daily.
Joel/VMN/VBN/senior Analyst Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens