Dalam perdagangan pasar uang antar bank hari ini, nilai tukar rupiah terpantau masih bergerak melemah di posisi Rp13.668, atau turun sebesar 113 poin dibandingkan posisi posisi awal pasar pagi di Rp13.555 per dolar AS. Pergerakan pada pagi hari terlihat lebih kencang, namun pada siang ini bergerak semakin terbatas.
Naiknya angka pertambahan tenaga kerja nonpertanian (non farm employment change) Amerika Serikat yang melebihi perkiraan pasar pada akhir minggu lalu, telah meningkatkan harapan kenaikan suku bunga AS pada Desember bulan depan. Angka pengangguran AS yang turun sampai ke lima persen secara tahunan juga telah menambah sentimen positif bagi dolar AS. Indeks dollar AS pada siang ini terpantau di level 99,080, dan euro dollar tertekan ke level tiga bulan lemahnya, pada 1,0758.
Selain itu, berita cadangan devisa Indonesia periode Oktober senilai 100,7 miliar dolar AS yang turun dari posisi September 101,7 miliar dolar AS, telah ikut menekan rupiah.
Analisis Vibiz Research melihat rupiah dalam bias melemah yang semakin terbatas. Untuk minggu ini berada dalam kisaran melemah sampai ke 13.722, atau menguat balik ke seputar 13.555. Sentimen positif pasar terkait paket-paket kebijakan ekonomi mungkin dapat mengangkat kembali rupiah.
Jhon P/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang