Potensi Komoditi Rumput Laut Sebagai Produk Perdagangan Berjangka

828

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, total produksi rumput laut nasional saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Produksi rumput laut nasional  pada tahun 2014 mencapai 10,2 juta ton atau meningkat lebih dari tiga kali lipat dari produksi rumput laut pada tahun 2010 yang  berkisar 3,9 juta ton, peningkatan rata-rata pertahun mencapai 27,71 persen.

Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama JFX menyatakan potensi besar bagi komoditi rumput laut untuk menjadi salah satu produk perdagangan berjangka, mengingat Indonesia merupakan negara penghasil rumput laut terbesar di dunia dan memiliki peluang sangat besar di pasar ekspor namun harganya seringkali fluktuatif.

Untuk itu Sebagai tindak lanjut dari kajian Jakarta Futures Exchange untuk komoditi rumput laut, saat ini Jakarta Futures Exchange (JFX) tengah mengikuti The 3rd Indonesia Seaweed Forum yang digelar selama 5 hari pada 11-15 November, di Makasar. Acara ini dihadiri 600 peserta yang berasal dari 60 negara diantaranya China, Philipina, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Maroko, Afrika Selatan, Australia, Amerika Serikat, Argentina, Chili, Jepang, Prancis, Tanzania, Inggris, Iran, dan Arab Saudi.

 “Kami mengikuti Indonesia Seaweed Forum ini karena kami akan mendapat banyak informasi mengenai komoditi rumput laut dan sekaligus mengeksplorasi kemampuan Indonesia sebagai salah satu industri rumput laut terkemuka di dunia,” ujar Paulus. Kepala Bappebti, Sutriono Edi juga hadir dalam forum tersebut.

JFX berharap melalui sektor-sektor industri terkait yang hadir pada forum ini, bisa menemukan rumusan yang tepat untuk membuat pasar fisik terorganisir sebagai langkah awal sebelum Kontrak Berjangkanya diperdagangkan di JFX. Forum ini diikuti oleh para produsen (pembudidaya dan perusahaan pembudidaya), pedagang dan eksportir, industri pengolahan, perusahaan pemasok, pemodal (investor), perbankan, lembaga pemerintah terkait, lembaga penelitian dan pengembangan, akademisi serta asosiasi profesi dan asosiasi bisnis.

“Kami akan terus mengkaji rumput laut dari berbagai elemen, supaya dapat diperdagangkan di JFX pada tahun 2016 mendatang dan membawa manfaat bagi para pelakunya, terutama petani rumput laut. Semoga kedepannya juga dapat menjadi andalan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir,” kata Paulus.

 

Herwantoro/VMN/VBN/Journalist
Editor : Asido Situmorang
image : kkpnews

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here