Setelah pekan lalu pergerakan saham PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) secara mingguan terpukul 3 persen lebih, diawal pekan saham bank pelat merah ini berusaha keluar dari tekanan tersebut meski akhirnya kemarin ditutup lemah dibandingkan perdagangan akhir pekan yang melonjak 3 persen lebih. Namun secara harian saham BMRI kemarin berhasil naik sekitar 50 poin dari awal perdagangan.
Secara fundamental usaha laju saham ini beralasan dan perseroan berusaha terus meningkatkan kinerja setiap tahunnya. Tahun ini kinerja keuangan BMRI cukup bertumbuh, terlihat juga dari kinerja Q3 lalu yang bertumbuh meski tidak signifikan.
Salah satu ekspansi bank ini dalam waktu dekat memperbanyak jumlah mesin EDC yang kini baru memiliki sebanyak 220.000 unit tersebar diseluruh Indonesia. BMRI menargetkan miliki 1 juta mesin EDC hingga 5 tahun kedepan. Usaha perseroan ini dalam waktu dekat menggandeng salah satu perusahaan provider EDC di Korea Selatan untuk mengelola open platform EDC milik BMRI.
Dan untuk membentuk perusahaan joint venture tersebut, BMRI sudah menganggarkan dana sebesar US$100 juta yang diambil dari capex tahun 2015. Terhadap rencana ini, open platform EDC ini nantinya juga bisa digunakan oleh bank BUMN lainnya.
Melihat kinerja keuangan perseroan terakhir, keuntungan yang diperoleh BMRI periode Q3 lalu mencapai Rp14,58 triliun atau Rp624,97 per saham. Sedangkan tahun 2014 periode Q3 hanya mendapatkan Rp14,45 triliun atau Rp619,44 per saham.
Pertumbuhan kinerja hampir 1 persen tersebut dipicu oleh meningkatnya pendapatan bunga dan pendapatan syariah yang mengalami kenaikan menjadi Rp52,64 triliun dari Rp45,28 triliun pada Q3 2014.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (17/11) saham BMRI dibuka pada level 8525 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 8500. Perdagangan pagi ini bergerak dalam kisaran 8600-8525 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 42 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI sejak akhir pekan pertama bulan Oktober alami konsolidasi dan kini terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak turun ke area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BMRI dalam potensi pergerakan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 8146 hingga target resistance di level 8719.
Joel/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens