Penjualan ritel Inggris jatuh di bawah perkiraan ekonom pada bulan lalu karena konsumen mengambil nafas setelah meningkatnya belanja pada bulan September. Volume penjualan menurun 0,6 persen dari September, Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan di London, Kamis (19/11). Angka tersebut melebihi ekspektasi ekonom dalam survey Bloomberg yang memperkirakan akan terjadi penurunan 0,5 persen.
Sedangkan penjualan ritel yang tidak termasuk bahan bakar kendaraan, turun 0,9 persen, juga lebih dari yang diperkirakan oleh ekonom, yang diperkirakan akan turun 0,5 persen.
Penurunan total penjualan diikuti lonjakan 1,7 persen pada September, merupakan kenaikan terbesar dalam hampir setahun, dimana masyarakat Inggris mengambil keuntungan dari promosi seputar Piala Dunia Rugby dan cuaca hangat. Peningkatan upah dan inflasi negatif membuat uang tetap berada di kantong konsumen, yang kemungkinan akan mempertahankan laju belanja konsumen.
Pound sedikit berubah setelah laporan dan diperdagangkan pada $ 1,5247 pada 09:36 waktu London, naik 0,1 persen.
Bank of England mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendah 0,5 persen bulan ini karena beratnya kekuatan dalam negeri terhadap inflasi di bawah nol dan ekonomi dunia melambat. Perkiraan terbaru diambil sebagai sinyal bahwa tingkat rendah yang dibutuhkan untuk beberapa saat lagi.
Penjualan makanan turun 1,3 persen, sedangkan penjualan non-makanan menurun 0,3 persen, kata ONS. Pakaian dan alas kaki dan barang rumah tangga mencatat penurunan terbesar, jatuh 1,8 persen dan 0,8 persen masing-masing. Penjualan bahan bakar kendaraan naik 1,7 persen.
Secara keseluruhan penjualan naik 3,8 persen dari tahun sebelumnya dan 0,9 persen lebih tinggi dalam tiga bulan sampai Oktober, dengan kecepatan pertumban yang sama seperti pada kuartal ketiga.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang