Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari kedua tahun 2016 (5/01), kurs Rupiah berhasil rebound atau bangkit dari pelemahan terhadap dollar AS dalam 7 hari perdagangan berturut sejak pekan terakhir tahun 2015. Kekuatan yang didapat Rupiah hari ini sudah dimulai pada jam pertama perdagangan awal pasca prestasi pertumbuhan ekonomi tanah air di tahun 2015.
Prestasi tersebut terlihat dari laporan tingkat inflasi awal pekan oleh BPS yang menunjukkan tingkat inflasi tahunan berhasil capai target BI dan pemerintah dibawah 5 persen, tingkat inflasi tahun 2015 hanya naik 3,35 persen.
Ditengah kekhawatiran pasar global 2 hari terakhir, Rupiah berhasil dilirik oleh pasar global dan terangkat cukup tinggi dari pelemahan perdagangan sebelumnya. Kenaikan nilai mata uang Rupiah terhadap dollar juga mengundang asing terus pertahankan aksi belinya di bursa saham.
Mengakhiri perdagangan saham sore tadi, net buy yang terjadi di bursa mencapai Rp72 miliar lebih. Aksi asing tersebut turut mengangkat indeks harga saham gabungan tetap di zona hijau yang menguat 0,7 persen dari perdagangan sebelumnya ke posisi 4558.
Dari sisi pergerakan indeks dollar AS perdagangan sore ini terpantau terkoreksi naik dari perdagangan sesi Asia yang menurun dari rally 2 hari yang sudah terbentuk. Sepinya data fundamental malam ini masih mampu membuat dollar diminati oleh sentimen yang terjadi di pasar global.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini naik 0,37% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13892/US$ setelah sempat dibuka lemah pada level Rp13963/US$. Demikian kurs transaksi yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 14001 dari hari sebelumnya 13967 hari Senin (4/01).
Namun untuk pergerakan kurs Rupiah keesokan harinya, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah berpotensi alami penguatan lanjutan oleh sentimen prospek ekonomi tanah air.
Joel/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang