Harga Kakao ICE Tertekan Kekuatiran Tiongkok dan Ketidakpastian Produksi

950

Harga kakao berjangka ICE Futures menurun pada akhir sesi perdagangan Jumat dini hari (08/01) Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penutupan di teritori negatif tertekan kekuatiran Tiongkok dan ketidakpastian produksi di Afrika Barat.

Indeks Shanghai anjlok 7,32 persen pada saat perdagangan dihentikan, sementara indeks Shenzhen anjlok 8,34 persen. Indeks CSI300, indeks patokan terhadap yang menentukan pemutus sirkuit baru ditetapkan, jatuh 7,21 persen. Jika indeks yang naik atau turun 5 persen, pasar menghentikan semua perdagangan selama 15 menit. Jika bergerak 7 persen, perdagangan akan ditangguhkan selama sisa hari. Secara total pada perdagangan Kamis, saham China hanya diperdagangkan sekitar 15 menit.

Sebelum perdagangan, Bank Rakyat China (PBOC) menetapkan titik tengah yuan di 6,5646 per dolar, 0,5 persen lebih lemah dari kurs tetap Rabu, penurunan terbesar sejak devaluasi dimulai pada pertengahan Agustus. Dalam perdagangan spot, pasangan dolar-yuan berada di 6,5906. Harapan yuan akan terus melemah dapat memacu arus keluar dari investasi China.

Kekuatiran perlambatan Tiongkok memicu kekuatiran menurunnya permintaan kakao.

Tekanan tambahan datang dari sterling, yang memperpanjang penurunan ke level terendah 5-1 / 2 tahun terhadap dolar karena para pedagang digulung dalam harapan yang tersisa untuk kenaikan suku bunga Bank of England tahun ini.

Ketidakpastian yang sedang berlangsung tentang prospek produksi kakao di Afrika Barat juga menekan harga kakao, demikian dinyatakan Ecobank. Kedatangan pelabuhan di dari Pantai Gading, penanam top dunia, yang tertinggal dari tahun lalu sebesar 2,4%.

“Perlambatan dalam pengiriman adalah hasil akhir dari hujan miskin di paruh pertama tahun 2015” kata Ecobank.

“Tanaman kakao 2015/16 Afrika Barat mendung dengan ketidakpastian, setelah pengiriman kakao di Pantai Gading turun pada bulan Desember, setelah awal yang kuat untuk musim ini,” kata Ecobank dalam sebuah laporan pasar.

Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -18 dollar atau -0,60 persen pada posisi 2.963 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan mengalami tekanan lanjutan dengan pulihnya distribusi pasokan dan peningkatan produksi di negara-negara produsen kakao.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support pada posisi 2.930 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.900 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi rebound ada pada 2.990 dollar dan 3.010 dollar.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here