Mengawali perdagangan pasar valas tanah air pekan ini (11/01), kurs Rupiah berhasil menguat melanjutkan penguatan tipis akhir pekan lalu meski Bank Indonesia melemahkan kurs jisdor dan transaksi antar bank dan juga ditengah kekuatan dollar di pasar spot.
Optimisme pasar global kembali antusias untuk investasi di tanah air, yang terlihat dari perdagangan obligasi rupiah meningkat hingga penutupan baik terhadap tenor jangka pendek dan juga jangka panjang. dimana yield obligasi khususnya tenor jangka panjang berhasil naik 7,8 basis poin menjadi 8,82 persen dan menjadi yield tertinggi dibandingkan dengan negara Asean lainnya.
Namun penguatan Rupiah tidak berdampak bagi perdagangan bursa saham, pasalnya asing menambah aksi jualnya hingga mencetak net sell sekitar Rp688 miliar yang lebih banyak dari awal perdagangan. Akibatnya IHSG hari ini ditutup anjlok -1,8 persen ke posisi 4465.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot malam ini naik 0,44% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13861/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13955/US$ Demikian kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 14005 dari hari sebelumnya 13943.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih berpotensi bergerak menguat terhadap dollar meski dollar terus menguat hingga akhir perdagangan hari ini.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens