Suku Bunga Korsel Tetap, Ekonomi Masih Tertekan Utang dan Pelemahan Minyak Mentah

573

Bank of Korea (BOK) pada Kamis (14/01) mempertahankan suku bunga acuan tetap pada 1,5% dengan pertimbangan berbagai sentimen negatif yaitu melonjaknya utang rumah tangga, volatilitas di pasar Tiongkok dan harga minyak mentah rendah.

south-korea-interest-rate

Bank sentral mengatakan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah terutama karena melonjaknya utang rumah tangga bangsa.

Pada 30 September, total hutang rumah tangga Korea Selatan melonjak ke 1.166 triliun won ($ 962.800.000.000), tumbuh pada laju percepatan 10,4 persen pada 2015 dari 8,7 persen pada 2011.

Bank sentral telah berdiri di tingkat kebijakan sejak Juni setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga utama untuk pertama kalinya dalam satu dekade bulan lalu.

Suku bunga yang tetap ini sudah memasuki bulan ketujuh berturut-turut, setelah bank sentral menurunkan dengan total 1,25% antara Agustus 2014 dan Juni 2015.

Penurunan harga minyak mentah telah memiliki dampak negatif pada perekonomian Korea, yang tergantung pada ekspor. Harga diperkirakan akan tetap rendah pada perdagangan global yang lambat dan dengan segera masuknya kembali Iran ke pasar minyak mentah di kuartal pertama tahun ini.

Anjloknya saham baru-baru ini di Tiongkok juga meningkatkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi global.

Sementara itu, investor asing juga telah melakukan aksi net sell saham domestik baru, menghambat bank sentral untuk menaikkan suku bunga untuk mencegah arus keluarnya dana asing.

BOK juga dijadwalkan akan merilis outlook terbaru pada pertumbuhan ekonomi bangsa mendatang.

Dalam revisi kuartalan sebelumnya, dirilis pada bulan Oktober, bank sentral memangkas prospek pertumbuhan 2016 menjadi 3,2 persen dari 3,3 persen.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here