Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Selasa (26/01), pelemahan rupiah sejak awal perdagangan masih terus berlangsung namun dengan volume pelemahan yang berkurang. Perdagangan siang volume pelemahan dari pagi sempat bertambah namun kini ditutup melemah tipis.
Sentimen yang melemahkan rupiah sepanjang hari ini datang dari penguatan dollar AS menanti hasil rapat FOMC yang dimulai malam ini. Pasar masih berharap kenaikan suku bunga lanjutan terjadi namun kondisi ekonomi global yang mengkhawatirkan memberikan tekanan bagi bank sentral Amerika tersebut.
Pelemahan rupiah dari siang ke sore telah membuat asing menarik dananya lebih besar lagi dari bursa saham, dimana hingga penutupan net sell yang yang terbentuk sebesar Rp327 miliar meningkat dari sesi siang di Rp127 miliar. Namun aksi asing ini tidak membuat IHSG tertekan kuat, justru ditutup menguat 0,1 persen ke posisi 4510.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini melemah 0,16% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13885/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13903/US$. Pelemahan kurs hari ini sejalan dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke 13904 dari hari sebelumnya 13844 pada hari Senin (25/01), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,974.00 dari posisi 13,913.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan keesokan harinya, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air meskipun hingga sesi berakhir dollar AS terus menguat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens