Mengawali perdagangan pasar valas hari ketiga pekan ini, rupiah Rabu (3/02) kembali dibuka melemah oleh sentimen data ekonomi buruk Tiongkok dan juga pelemahan harga minyak mentah yang mengkhawatirkan pasar global sehingga alihkan aset ke kurs safe haven seperti euro dan yen.
Rupiah yang sempat menguat diawal pekan melanjutkan perdagangan sebelumnya terjadi akibat optimisme pasar berinvestasi di Indonesia cukup memberikan keuntungan. Namun tidak kondusifnya pasar keuangan global membuat pasar amankan asetnya.
Dampak dari pelemahan rupiah kemarin telah membuat keluar dana asing cukup besar pagi ini dengan net sell asing sudah terbentuk sekitar Rp127 miliar. Dan aksi asing ini membuat IHSG kembali terpukul, terkoreksi -0,5 ke posisi 4564.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak naik dengan posisi penurunan 0,80% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13800/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13721/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13757 dari hari sebelumnya 13621 pada hari Selasa (2/02).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan sore meski dollar juga melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13801 resistance 13701 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens



