Akhir IHSG 3 Februari di Zona Hijau Mengabaikan Pelemahan Bursa Global

501

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Rabu (03/02) berakhir rebound, ditutup naik 0,19% pada 4596,11. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup naik 0,42% ke posisi 796.81. Penguatan IHSG terbantu kenaikan 6 sektor saham yang dipimpin sektor Infrastruktur.

Kenaikan IHSG hari ini mengabaikan pelemahan bursa global.

Bursa Wall Street ditutup turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (03/02), terganjal penurunan harga minyak. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,80 persen, di 16,153.54, dengan penurunan tertinggi saham Goldman Sachs. Indeks S & P 500 ditutup turun 1,87 persen, pada 1,903.03, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah . Indeks Nasdaq ditutup turun 2,24 persen, pada 4,516.95, denga penurunan Saham Apple.

Sedangkan sore ini bursa Asia ditutup di zona merah, semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah terpengaruh pelemahan merosotnya harga minyak mentah.

Demikian juga bursa Eropa sore ini dibuka melemah tertekan merosotnya harga minyak mentah.

Kenaikan sektor saham IHSG didukung aksi beli saham-saham yang sebelumnya turun, sehingga memberikan hasil positif bagi sektor-sektor saham.

Penguatan IHSG juga dikuatkan kembali dengan optimisme ekonomi Indonesia dengan adanya pengakuan peringkat investment grade Indonesia pada posisi stabil.

Setelah Lembaga Pemeringkat Moody’s Investors Service pada hari Kamis (28/01), mengafirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia pada level layak investasi (investment grade), dengan peringkat  Baa3/stable outlook, maka pada Senin (01/02) kemarin, lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade).

Dalam siaran persnya, seperti yang dirilis di website Bank Indonesia, JCR memberikan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook. Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat, defisit fiskal yang terkendali dan pengelolaan utang pemerintah yang sehat, kondisi sektor perbankan yang relatif kuat, serta ketahanan terhadap tekanan eksternal.

Tercatat 101 saham menguat, sedangkan 164 saham melemah. Sampai dengan penutupan perdagangan sore ini, terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,60 miliar saham dengan nilai mencapai 4,91 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 199,536 kali.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya berpotensi menguat terbatas merespon optimisme ekonomi Indonesia dan perkiraan kenaikan hara minyak mentah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4561-4527, dan kisaran Resistance 4630-4662.

 

Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here