Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air awal pekan (1/02), penguatan rupiah yang terjadi sejak perdagangan pagi berhasil bertahan hingga sore ini. Optimisnya pasar global investasi terhadap rupiah kini cukup menguntungkan pasca laporan Moody’s pekan lalu membuat rupiah laku keras.
Pelemahan rupiah dari pagi ke sore tidak membuat asing menambah aksi jual sahamnya, justru alami penurunan sehingga mencetak net sell sebesar Rp-168 miliar setelah siang hari net sell hingga Rp-182 miliar. Namun net sell tersebut tidak berhasil membuat IHSG drop justru sanggup menguat 0,2% pada 4596,16.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak turun 0,58% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13767/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13721/US$. Pelemahan kurs siang ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13757 dari hari sebelumnya 13621 pada hari Selasa (2/02), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,826.00 dari posisi 13,689.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air proyeksi pelemahan dollar AS diakhir sesi AS.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens