Prospek Pertumbuhan Ekonomi Australia Dimata RBA

408

Bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia telah mempertahankan proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di tengah turunnya harga komoditas negeri tersebut. Alasan RBA mengacu pada membaiknya kondisi pasar tenaga kerja meski perkiraan inflasi diturunkan.

Dalam pernyataan bank sentral tersebut dalam Review Kebijakan Moneter yang dirilis pagi tadi, mengatakan ekonomi Australia terus tumbuh pada kecepatan yang moderat dengan aktivitas sektor pertambangan terus berjalan.

Perkiraan pertumbuhan untuk tahun yang berakhir Desember 2016 telah diangkat menjadi 2,5 persen dari 2,25 persen. Setelah itu, prospek untuk tahun yang berakhir Desember 2017 diturunkan menjadi 2,5-3,5 persen. Dan pertumbuhan ekonomi untuk tahun yang berakhir Juni 2018 diharapkan dapat meningkat  3-4 persen.

Inflasi di patok pada kisaran 2-3 persen hingga tahun 2017, tidak berubah dari proyeksi sebelumnya yang dirilis pada bulan November. Hal ini diharapkan tetap sama 2-3 persen pada tahun depan. Dan nantinya akan terjadi peningkatan  pertumbuhan pendapatan rumah tangga. Yang didukung oleh  meningkatnya lapangan kerja, suku bunga rendah dan harga bensin yang lebih rendah.

Namun RBA tidak menutup mata dengan kondisi bisnis dan ekonomi di Tiongkok dimana prospek negara tersebut sulit diperkirakan. RBA waspadai  setiap perlambatan tajam dalam kegiatan ekonomi atau peningkatan tekanan keuangan di Tiongkok  bisa sangat berdampak  ke negara lain, demikian juga dengan Australia yang mempengaruhi  harga komoditas.

 

 

H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here