ADB Berkomitmen Meningkatkan Pembiayaan Total 10 Miliar Dolar AS

1714

Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao menyampaikan komitmen untuk melakukan peningkatan dukungan pembiayaan untuk Indonesia menjadi 2 miliar Dolar AS per tahun selama lima tahun ke depan yaitu 2016-2020, atau total senilai 10 miliar Dolar AS. Dukungan pembiayaan ini terutama diperuntukkan bagi proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Demikian disampaikan Nakao beserta rombongan hari ini, Jumat  (12/02), saat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Di samping itu, ADB juga akan memberikan pinjaman langsung kepada bank dengan tingkat bunga yang murah dengan rentang suku bunga maksimum 2%. Tenornya bervariasi, ada yang  sampai 30 tahun. Selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending) yaitu pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan.

“Dengan demikian mereka tidak terkait pada sistem tender, ikut sistem tender kita saja, karena dianggap sistem tender Indonesia sudah cukup baik,” demikian penjelasan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Terakhir, Sofyan Djalil menambahkan bahwa proyek yang paling penting terutama adalah yang terkaii dengan sektor energi.

Terdapat proporsi pinjaman program sebesar USD400 juta untuk mengembangkan pasar keuangan dan inklusi keuangan, pinjaman program lainnya sebesar 400 juta dolar AS untuk mengembangkan sektor energi, dan pinjaman berbasis hasil perdana sebesar 600 juta dolar AS untuk membantu peningkatan jaringan transmisi dan distribusi listrik di Sumatera.

Pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Jokowi, Nakao memuji keberhasilan pemerintah dalam mengelola ekonomi Indonesia tahun lalu yang berhasil menjaga inflasi tetap rendah di 4 persen pada Desember 2015, defisit fiskal yang bertahan di 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan defisit transaksi berjalan yang menurun ke 2,5 persen PDB dari sebelumnya sebesar 3 persen pada 2014.

 

Emy Trimahanani/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang 
image : setkab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here