Bank Korea Mempertahankan Suku Bunga Tetap

600

Bank of Korea mempertahankan suku bunga utamanya tetap pada Selasa (16/02) untuk delapan bulan berturut-turut karena menunggu gambaran yang lebih jelas data kuartal pertama dan menilai dampak dari pasar yang tidak stabil.

Keputusan untuk mempertahankan suku bunga pada rekor rendah 1,5 persen yang diperkirakan oleh semua 15 ekonom dalam survei Bloomberg.

south-korea-interest-rate (1)

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea Selatan jatuh ke rekor terendah pekan lalu setelah Bank Sentral Jepang mengadopsi kebijakan suku bunga negatif dan sinyal Federal Reserve yang akan menunda kenaikan suku bunga AS. Peristiwa mendukung pertimbangan BOK akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.

Mata uang Won Korea Selatan melemah 3,4 persen tahun ini terhadap dolar AS, membuatnya menjadi salah satu pecundang terbesar di antara mata uang Asia. Hasil pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 19 basis poin selama periode yang sama menjadi 1,48 persen pada 09:19 waktu Seoul pada hari Selasa.

Ekspor Korea Selatan turun 18,5 persen pada Januari, penurunan terbesar sejak 2009, karena permintaan global turun dan terutama dari negara tetangga Tiongkok. Harga konsumen naik 0,8 persen, laju paling lambat sejak September dan jauh di bawah target terbaru 2 persen dari bank sentral. Data penting lainnya untuk Januari termasuk produksi industri dan penjualan ritel akan dirilis akhir bulan ini atau Maret.

Dengan ekspor diperkirakan akan tetap lamban, pembuat kebijakan Korea mengandalkan permintaan domestik untuk menopang pertumbuhan. Departemen Keuangan mengatakan akan mengeluarkan belanja lebih pada fiskal kuartal pertama.

Namun, langkah-langkah yang diharapkan tidak cukup, dan dengan “amunisi kebijakan fiskal” berjalan di paruh kedua tahun ini pemerintah dapat memperkenalkan anggaran tambahan dan bank sentral akan memangkas suku bunga, ekonom termasuk Taman Chong Hoon di Standard Chartered Plc menulis dalam sebuah laporan 12 Februari.

Sedangkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga meningkat, dengan kemungkinan peningkatan dana keluar dan keraguan tentang efektivitas kebijakan moneter yang lebih longgar dapat membatasi ruang BOK untuk manuver. Dana global yang dijual $ 1,4 miliar lebih dari obligasi Korea dari yang mereka beli bulan ini pada 15 Februari di tengah aksi jual di pasar negara berkembang.

Gubernur BOK Lee Ju Yeol pada bulan Desember mengatakan hubungan antara faktor-faktor ekonomi, seperti suku bunga yang lebih rendah menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi. Korea Selatan juga bergulat dengan meningkatnya utang rumah tangga dan pertumbuhan perusahaan yang menumpuk utang yang berasal dari biaya pinjaman rendah yang berkepanjangan.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here