Mengawali perdagangan pasar valas hari terakhir pekan ini, rupiah Jumat (19/02) dibuka melemah mengkoreksi penguatan perdagangan sebelumnya yang dipicu oleh turunnya suku bunga acuan BI yang diputuskan kemarin. Seperti yang diketahui, BI menurunkan BI rate 25 BP menjadi 7 persen setelah bulan sebelumnya diturunkan dengan jumlah yang sama.
Pelemahan rupiah pagi ini juga membuat kerugian di bursa saham dan mengurangi semangat investasi asing, sehingga terpantau net sell Rp563 miliar lebih. Akibatnya IHSG sesi pertama bergerak negatif dengan pelemahan 1,4 persen ke posisi 4796.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,33% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13542/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13520/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13549 dari hari sebelumnya 13479 pada hari Kamis (18/02).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan didukung dengan proyeksi dollar yang melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13498 resistance 13448 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens